Momen pertama kali melihat Sang Rawi adalah ketika mereka beraksi untuk pembuka tur kugiran dari Kuala Lumpur, Margasatwa ke Kuching, dimana lokasi Kahf Studio menyajikan Slomo Party, disamping beberapa kugiran lain turut membuat kemunculan seperti Null, band grunge yang baru saja merilis single ‘Masalah’, pioneer indie rock Kuching, Inspired The Bee, dan kugiran baru yang pertama kali memuaskan nafsu rock n roll mereka di gig lokal, Viceroy’s, orang-muda dari Samarahan.
Sang Rawi adalah sebuah kugiran dari Kuching yang membawa genre psikedelik dibalut dengan bunyian nusantara, selain dipengaruhi elemen budaya melayu moden dan muzik folk. Mereka selesa menjadikan eksperimental nusantara sebagai sebahagian kontribusi permusikan mereka ke dalam skena muzik tanah air.
Dianggotai oleh Suffian (vocals, guitar, oud), Apris (clarinet, synthesizer), Rafiq (bass), Acai (Drum, percussion) dan Zul (guitar, flute), mereka dipengaruhi oleh gaya muzikal dan lirikal yang disumbangkan oleh Tan Sri P.Ramlee, M.Nasir, Monoloque, Tan Sri S.M Salim, Efek Rumah Kaca, Ibrahim Maarof, Loloq dan A.Samad Said.
Sejak kewujudan Sang Rawi di skena tempatan pada tahun 2014, mereka sudah pun merilis sebuah EP Live Session pada tahun 2018 dan pada tahun ini, mereka dalam proses menyiapkan EP kedua yang memuatkan beberapa lagu seperti Malay New Order, Senandung Kaseh, Ala Dondang Sayang, dan Sultan Panji.
Pada tahun 2019, kalendar Sang Rawi dipenuhi dengan membawa muzik mereka berkelana ke I SEE Fest di Jakarta, beberapa acara di Kuala Lumpur seperti Urbanscapes, Acoustic Angkasa dan Southeast Asia Tour (Tualang Sang Rawi) pada bulan julai sehingga september yang merangkumi beberapa lokasi di Makassar, Bali, Yogjakarta, Jakarta selain Bangkok dan Khon Kaen menyantuni irama Sang Rawi.
Untuk terus menyantuni karya Sang Rawi, boleh ikuti mereka disosial media dan mendengar lagu-lagu dendangan mereka di platform digital selain mendapatkan rilisan fizikal yang boleh dibeli atas talian mahupun gig terdekat.
Comments
Post a Comment